Entah

9:58:00 AM



Terindikasi dari keresahan sehari hari tentang perjalanan anak Adam yang di tinggal mati Ayahnya 25tahun silam, kehidupannya sederhana dan tidak pernah patah semangat untuk terus berjalan walau beribu batu demi pekerjaan yang di dambakan.

di sekolahnya tidak menemukan makna hidup, bakat dan ke istimewaan dirinya hanya menjadi cita cita selama dia di bangku sekolah, pelajaran hidup yang dia dapat justru di luar sekolah di sepanjang jalan perjalanan pulang ke rumah, di situlah dia di paksa berfikir bagaimana caranya untuk terus melanjutkan hidup.

rumah peninggalan ayahnya hanya menjadi pilar hawa dingin dan tempatnya berteduh di kala hujan, sepi. tapi Tuhan sungguh maha segalanya rencanaNya begitu indah apakah kamu  pernah merasakan hal seperti ini? tidak ada orang yang menyayangi kamu hidupmu terombang ambing oleh pergaulan antara baik dan buruk, selangkah saja salah memilih jalan maka selama alam bawah sadar tidak berfikir kebaikan selama itulah kamu tersesat, ya !, karena tidak ada seorangpun yang mengingatkan.

lingkungan sangat berperan penting dalam kehidupan ini ia laksana pengganti orang tua untuk sebagian anak anak yang kehilangan kasih sayang, Tuhan begitu adil sejuta kasih sayangnya tersampaikan melalui tangan tangan orang yang terpilih dengan cara yang tak di duga duga.

jalan semakin jauh usia semakin bertambah dia telah tumbuh bersama didikan nonformal (red:sekolah), sedikit demi sedikit terus mengayuh kehidupan mencari penghidupan yang layak.
tentu saja semua itu tidak luput dari intimidasi dari kanan kiri ada saja orang yang tidak puas hati atas pencapaiannya yang tidak seberapa ini.

sangat compilcated jalan baik dan buruk yang di tempuhnya selalu memiliki tantangan dan sudut pandang yang berbeda dari kaca mata manusia, namun meski sendiri dia tetap bertahandan dan terus berjalan.

You Might Also Like

0 komentar

About Me

Like us on Facebook

Popular Posts

Flickr Images